Perbedaan Bahan Peredam Insulasi Suara dan Peredam Serap Suara

Bahan peredam insulasi suara dan peredam serap suara memiliki peran yang berbeda dalam mengatasi masalah kebisingan dan meningkatkan kualitas akustik di suatu ruangan. Pemahaman masyarakat umum tentang material peredam suara adalah material yang dapat mengurangi kebocoran suara di sebuah ruangan, dan material peredam suara tersebut dapat juga mengurangi pantulan suara di dalam ruangan. Tetapi sayangnya pemahaman peredam suara di atas kurang tepat sehingga menyebabkan permasalahan kegagalan pekerjaan dalam mengatasi kebocoran suara ataupun penyerapan pantulan suara.

Berikut adalah penjelasan sederhana mengenai perbedaan bahan insulasi suara atau sound insulation material dan material peredam suara (sound absorbing material).

  1. Material Insulasi Suara

material insulasi peredam suara adalah material yang dapat menginsulasi perpindahan suara.

Fungsi utamanya untuk mencegah atau mengurangi kebocoran suara dari satu ruangan ke ruangan lainnya. Contoh material peredam insulasi suara adalah Acourete Noise Armour dan Acoutere Paint EZ1. 

Tujuan material insulasi suara umumnya menghentikan atau mengurangi penyebaran suara dari satu ruangan ke ruangan lain atau dari luar ke dalam. Contoh ilustrasinya

Telah diilustrasikan di atas bahwa sumber suara datang menuju material insulasi, kemudian diisolasi oleh material insulasi, dan sebagian dipantulkan sehingga suara yang bocor atau berpindah dari dalam ruangan maupun sebaliknya dapat diminimalkan.

Material insulasi suara umumnya digunakan untuk mencegah gangguan suara dari sebuah ruangan ke ruangan lainnya seperti ilustrasi dibawah ini.

Karakteristik material peredam insulasi suara ini adalah:

  1. Berat: Semakin berat material, semakin baik nilai redamannya.
  2. Tidak Berpori: Semakin rapat material, semakin baik nilai redamannya.
  3. Permukaan Keras: Semakin keras permukaan material, semakin baik nilai redamannya.
  4. Viskoelastis: Semakin baik dalam menahan redaman, semakin baik nilai redamannya.

Kemampuan sebuah material peredam suara untuk menginsulasi suara ditentukan dengan nilai Sound Transmission Class (STC) atau Sound Transmission Loss. STC adalah nilai tunggal yang dinyatakan dalam besaran dB (decibel). Sound Transmission Loss adalah nilai pengurangan suara dalam dB (decibel) dari frekuensi rendah ke frekuensi tinggi.

  1. Material Peredam Suara (Sound Absorbing)

Material peredam suara ialah material yang mampu menyerap energi suara, berfokus pada menyerap atau mengurangi pantulan suara di dalam suatu ruangan.

Fungsi utamanya untuk mengurangi pantulan yang menyebabkan gema pada sebuah ruangan. 

Contoh material serap suara adalah Acourete Fiber dan Acourete Board 230.

Material peredam serap suara umumnya dipakai untuk mengendalikan atau meminimalkan gema, pantulan, atau richochet suara di dalam ruangan seperti ilustrasi di bawah ini.

Bahan peredam suara umumnya dipakai untuk meredam suara yang memantul dalam sebuah ruangan seperti ilustrasi dibawah ini.

Karakteristik dari material serap suara adalah:

  1. Ringan
  2. Berpori
  3. Permukaan lunak
  4. Tidak dapat meredam getaran

Kemampuan sebuah material peredam suara untuk menyerap suara ditentukan dengan nilai Noise Reduction Class (NRC) atau Sound Absorbing Coefficient. NRC adalah nilai koefisien. Sound Absorbing Coefficient adalah nilai pengurangan suara dalam dB (decibel) dari frekuensi rendah ke frekuensi tinggi.

Dari penjelasan sederhana di atas, dapat diketahui perbedaan dasar mengenai tujuan peredam insulasi suara dan peredam serap suara. Jadi, apabila Anda memiliki permasalahan dengan gangguan suara seperti kebocoran suara atau pantulan suara dan menginginkan solusi, serta harga yang terbaik, kami menyarankan untuk mempelajari spesifikasi bahan peredam suara yang akan digunakan beserta metode pemasangan peredam suara. Semoga tulisan ini membantu pembaca dalam menentukan peredam suara yang tepat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *